Kampus ITS, ITS News — Tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lagi-lagi membuktikan dirinya dalam bersinar di kancah internasional. Pada kesempatan kali ini, tim PSM ITS berhasil meraup kemenangan di dua kompetisi paduan suara tingkat dunia.
Kedua kompetisi tersebut adalah Malaysian Choral Eisteddfod International Choral Festival (MCE ICF) 2024 di Negara Malaysia dan Soegijapranata International Choir Competition (SICC) 2024 di Kota Semarang. Ketua Tim PSM ITS Priskila Manuela Yosiardhya menuturkan, timnya memperoleh predikat juara pada dua kategori dalam MCE ICF serta tiga kategori dalam SICC 2024.
Pada MCE ICF 2024 yang diselenggarakan tanggal 6-10 November lalu, terang Priskila, timnya memperoleh Juara 1 kategori A4 Mixed Youth dan Juara 3 kategori B3 Folklore. Menyusul, PSM ITS membawa pulang Juara 1 kategori Folklore, Juara 3 kategori Sacred Music, dan Juara 1 kategori Mixed Choir dalam SICC 2024 pada 15-17 November lalu. “Tim kami juga berkesempatan menjadi Grand Prix Finalist di kedua ajang tersebut,” lanjutnya.
Raihan gemilang tersebut tentunya sejalan dengan kualitas penampilan yang dibawakan. Dalam MCE ICF, tim PSM ITS melantunkan total lima lagu dengan keunikan serta nilai artistiknya masing-masing. Mulai dari tembang tradisional Indonesia yang sarat akan budaya, hingga lagu mancanegara yang menghadirkan harmoni modern. “Kelimanya yakni De Profundis, Untukmu Negeri Tercinta, Če Bi Jaz Bila Fčelica, Kampuang Nan Jauh di Mato, dan Pal So Seong,” tutur Priskila.
Penampilan memukau dari tim PSM ITS yang berbalut kain batik pada ajang Malaysian Choral Eisteddfod International Choral Festival (MCE ICF) 2024
Berbeda halnya dengan SICC 2024, mahasiswa Departemen Biologi ITS ini menyebutkan bahwa timnya membawakan total sembilan lagu. Di mana, lagu-lagu tersebut mencerminkan keberagaman gaya musik dan emosi, mulai dari karya klasik Eropa hingga lagu tradisional Indonesia. “Beberapa diantaranya ada Letztes Glück, Warna Khatulistiwa, Če Bi Jaz Bila Fčelica, Kampuang Nan Jauh di Mato, dan Great God Almighty,” ujarnya.
Tak sampai disitu, Priskila juga menyampaikan bahwa kostum turut menjadi elemen vital dalam suatu ajang paduan suara. Dalam hal ini, Tim PSM ITS tampil dengan balutan corak batik yang mewakili budaya Indonesia dalam MCE ICF. “Sedangkan untuk SICC, kami memadukan kain batik dengan kostum bernuansa emas dan aksesoris kepala yang terinspirasi dari adat Minangkabau,” jelasnya.
Tim kontingen PSM ITS yang berlaga dalam ajang Soegijapranata International Choir Competition (SICC) 2024 di Kota Semarang
Di samping pemilihan lagu dan kostum, latihan pun menjadi hal yang tak kalah penting. Mahasiswa asal Bogor ini mengungkapkan bahwa timnya melaksanakan latihan komunal sebanyak tiga hingga empat kali dalam seminggu, ditambah latihan fisik guna menjaga stamina. “Masing-masing tim berlatih sekitar sembilan bulan untuk yang berangkat ke Malaysia dan tujuh bulan untuk yang berangkat ke Semarang,” imbuh Priskila.
Di balik prestasi membanggakan tersebut, Priskila mengangkat nilai kebersamaan sebagai salah satu kekuatan utama yang membedakan tim PSM ITS dari peserta lainnya. Kekompakan dan kerja sama turut membawa tim dalam harmoni yang menyampaikan pesan dari setiap lagu dengan sempurna. “Harapannya, semoga PSM ITS dapat terus berkembang ke arah yang lebih baik dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya,” ucapnya mengakhiri. (*)
Sumber: its.ac.id
Aldi Satya Mahendra Kembali Ukir Prestasi Gemilang, Kali Ini di FIM Intercontinental Games 2024
Pemerintah Bangun Training Center Demi Prestasi Olimpiade yang Lebih Baik
Mahasiswa UNDIP Bersinar: Raih 150 Prestasi Tingkat Internasional di Tahun 2024
Siswa JTS Kelapa Gading Raih Prestasi di Ajang "Tournament of Champions 2024" Amerika Serikat
Daftar Lengkap Penerima Penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2024